SuaraGeraka – Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor (PW GP Ansor) Sumbar, Rahmat Tuangku Sulaiman, meminta seluruh pihak, untuk berkomunikasi dalam merumuskan tindakan pencegahan dan antisipasi agar jaringan teroris Negara Islam Indonesia (NII) tidak menyebar luas di Sumbar.
Ansor Sumbar mendesak Pemerintah Provinsi Sumbar untuk menindak lanjuti temuan Data 1125 Anggota Kelompok Teroris NII di Sumatera Barat, yang dirilis Polri pekan lalu.
Rahmat Tuangku Sulaiman mengatakan, “kita minta semua pihak terkait melakukan komunikasi dan koordinasi terkait dengan data ini, apa langkah penindakannya, bagaimana cara pencegahan dan antisipasi supaya tidak melebar”, ungkap Tuangku Rahmat di kediamannya, selasa 19 April 2022.
Baca Juga : 1.125 Orang Kelompok Teroris NII di Sumbar, Begini Respon Ansor
Ansor Sumbar juga mendorong Polri untuk membuka data kelompok jaringan teroris NII, dan melibatkan banyak pihak dalam melakukan pencegahan penyebaran jaringan teroris NII di Sumbar.
Kata Tuangku Rahmat, “Silahkan semua pihak duduk satu meja, silahkan disampaikan data tersebut dengan bukti-bukti yang dimiliki, kemudian rumuskan langkah berikutnya. Semua harus dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan banyak pihak”.
Hal tersebut diungkapkan Tuangku Rahmat, untuk memastikan seluruh pihak fokus terhadap bahaya yang akan ditimbulkan oleh Jaringan Teroris NII di Sumbar. Ia mengkritik berbagai pihak memperdebatkan data yang sudah dirilis Polri pekan lalu.
Baca Juga : Kelompok Teroris NII Rekrut Anak Di Sumbar
Menurutnya, perlu ada pihak yang menata komunikasi publik dalam menangani masalah ini, agar penyebaran jaringan teroris NII tidak semakin melebar di Sumbar, dan upaya penanganannya tidak menjadi kabur.
“Jangan malah ribut pada tataran permukaan lalu melupakan substansi, sederhananya, ada data dari densus, kemudian ditanyakan kebenarannya, bukan berbalas pantun di media, masyarakat bertambah bingung”. ungkap Tuangku Rahmat.
Tuangku Rahmat melanjutkan, “Data adalah informasi yang menggambarkan kondisi di lapangan. Lalu apa yang harus dilakukan dengan data tersebut sehingga tidak semakin melebar dan berkembang. Ini yang harus ditindaklanjuti berikutnya”. tegas beliau.
Baca Juga : Siap-siap ! Kemenag Butuh 192.008 PPPK Formasi Guru
Ia Menambahkan, “jangan nanti muncul image yang tidak baik terhadap daerah dan cara penyelesaiannya tidak menyelesaikan masalah, tapi memunculkan masalah baru”, ungkap Tuangku Rahmat memperingatkan.
Pihaknya menyesalkan, jaringan teroris NII juga merekruit anggota dari kalangan anak-anak, “Bagaimana masa depan mereka nanti, tentu perlu penanganan yang baik” kata Tuangku Rahmat.
Tegasnya, Rahmat Tuangku Sulaiman mengungkapkan, “Soal ancaman terhadap NKRI, tidak boleh ada toleransi. Semua harus bersikap dan mengambil langkah untuk mencegahnya, supaya bibit ini (NII) tidak berkembang”.
“Lalai dalam pencegahan sekarang, berisiko terhadap masa depan bangsa kita nanti” tambahnya.
Baca Juga : Opini | 62 Tahun PMII : “Bumikan Wajah Asli Islam Indonesia”
Diberitakan Sebelumnya. Polri mengungkapkan kelompok teroris NII memiliki 1.125 anggota yang tersebar di Provinsi Sumatera Barat.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan menyebutkan, jumlah anggota yang tergabung ke dalam organisasi NII di Sumbar mencapai 1.125 orang, dan sebanyak 400 orang di antaranya diketahui berstatus sebagai personel aktif.
Baca Juga : Opini | Refleksi 5 Tahun Wafatnya Syekh H. Ali Imran Hasan
“Sekitar 400 orang di antaranya merupakan personel aktif, dan selebihnya nonaktif atau sudah berbaiat namun belum aktif dalam kegiatan NII, yang sewaktu-waktu bisa diaktifkan kembali apabila perlu,” ujar Ahmad Ramadhan, Selasa (12/4/2022).
Ramadhan merinci 1.125 anggota NII itu tersebar di dua kabupaten di Sumbar. Sebanyak 833 orang ada di Kabupaten Dharmasraya, sementara 292 anggota lainnya berada di Kabupaten Tanah Datar.
Hingga saat ini, ada 16 tersangka teroris jaringan NII yang ditangkap di Sumbar. Densus 88 turut mengamankan sejumlah barang bukti dari penangkapan tersebut. (IH)