Ansor Dorong Polri Konfirmasi Data NII Sumbar

Foto Rahmat Tuangku Sulaiman via Fb pribadi milikinya.

SuaraGerakan – Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor (PW GP Ansor) Sumatera Barat (Sumbar) apresiasi langkah yang diambil Pemerintah Provinsi (Pemprov) terkait dengan jaringan teroris Negara Islam Indonesia (NII) Sumbar, meskipun terlambat.

Ketua PW GP Ansor Sumbar, Dr. Rahmat Tuangku Sulaiman, menyayangkan keterlambatan sikap yang diambil Pemprov Sumbar dalam merespon rilis data 1.125 anggota Jaringan Teroris NII di Sumbar.

Baca Juga : 1125 Anggota NII di Sumbar, Rahmat : Ancaman Terhadap NKRI, Tidak Boleh Ada Toleransi

“Rapat koordinasi yang dilakukan oleh Gubernur bersama Forkopimda terkait dengan jaringan NII di Sumbar, adalah langkah yang harus diambil dari awal sejak dirilisnya data tersebut oleh Densus 88”, ungkap Tuangku Rahmat.

Namun ia mengapresiasi, anjuran Gubernur untuk meningkatakan kewaspadaan, termasuk ajakan mengaktifkan semua pos ronda dan siskamling.

“Setidaknya dari hasil pertemuan tersebut, sudah ada saran dari Gubernur agar kita tetap waspada, termasuk untuk mencek setiap pendatang, supaya bisa diantisipasi jika ada pendatang yang akan melakukan aksi-aksi tertentu.

Baca Juga : Matangkan Gerakan, PMII Pariaman Laksanakan Upgreding

Harapan Rahmat Tuangku Sulaiman, pihak Pemprov Sumbar lebih cepat dan proaktif untuk menyikapi berbagai isu atau informasi terkait berbagai kejadian di Sumbar,

“Supaya tidak melebar kemana-mana, jangan sudah ribut pula Indonesia, baru kemudian melakukan koordinasi menyikapi hal demikian”. kata Tuangku Rahmat, ketika dikonfirmasi di kediamannya, Rabu (20/4/2022).

Ia mendesak pemprov Sumbar, untuk mengkonfirmasi kebenaran data NII Sumbar kepada pihak Polri.

Baca Juga :

Kata Tuangku Rahmat, “soal pernyataan Gubernur yang menyebutkan bahwa jaringan NII Sumbar itu bukan orang Minang, ini perlu dikonfirmasi ke pihak Polri”.

Ansor Sumbar mendorong Polri untuk memberikan keterangan lanjutan terkait jaringan teroris NII tersebut. Ansor tidak ingin citra Sumbar disebut sebagai daerah pemberontak.

Tuangku Rahmat mengungkapkan, “harus ada ulasan tegas dan keterangan lanjutan dari pihak Polri, bahwa jaringan NII Sumbar tersebut bukan orang Minang, supaya clear, agar Sumbar tidak tercitrakan sebagai daerah yang suka memberontak”.

Baca Juga : PCNU Pariaman, Sukseskan Gebyar I Juta Vaksinasi Booster

Ia mengungkapkan, informasi yang dihimpun Ansor Sumbar terkait aksi terorisme yang terjadi di Sumbar belakangan ini, memiliki jaringan dari luar Sumbar.

“Kita maklum bahwa masyarakat Sumbar itu adalah kritis, tapi bukan pemberontak, mereka adalah jaringan luar yang beraksi di Sumbar. Kalaupun ada orang Sumbar, mereka yang sudah terpapar di luar” ungkap Tuangku Rahmat.

Meskipun demikian, Ansor Sumbar mendesak Polri untuk mengkonfirmasi temuan data tersebut, agar Pemprov Sumbar dan semua pihak memiliki langkah-langkah yang akan diambil berikutnya.

Baca Juga : Kelompok Teroris NII Rekrut Anak Di Sumbar

“Perlu dikonfirmasi data Densus itu, supaya jelas langkah yang akan diambil berikutnya. Nilai budaya Minangkabau itu tidak menerima aksi-aksi terorisme”. tegas Tuangku Rahmat.

Rahmat Tuangku Sulaiman, mengajak masyarakat Sumbar, agar berhati-hati memilih guru dan majlis pengajian,

“Agar dalam setiap pengajian, jangan ada kajian-kajian yang eksklusif (tertutup). Adakan saja di masjid atau surau atau tempat-tempat yang bisa diakses orang banyak” tutupnya.

Baca Juga : DPB Padang Pariaman Bertambah 439 Pemilih Pemula

Sebelumnya dikabarkan, Pemprov Sumbar mengambil sikap dengan melakukan rapat bersama Forkopimda, Rabu (20/4). Dalam rapat tersebut, forum pimpinan daerah membahas perihal keberadaan organisasi bentukan Kartosuwiryo itu.

Hasilnya, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah mengatakan bahwa jaringan NII Sumbar tersebut bukanlah orang Minang.

Data tersebut dibeberkan oleh Densus 88 pasca penangkapan 16 orang jaringan Negara Islam Indonesia (NII) beberapa waktu lalu.

----