Berisi Ulama Muda Dengan Berjibun Gelar Dari Berbagai Profesi, Berikut Kepengurusan PB-KAMI PPNY

Pariaman | SuaraGerakan – Ketua Yayasan Pondok Pesantren Nurul Yaqin, Drs. Idarussalam Tuangku Sutan, melantik Pengurus Besar Keluarga Alumni Pondok Pesantren Nurul Yaqin (PB-KAMI PPNY) Ringan-Ringan Pakandangan, pada sabtu (7/5/2022)

Pelantikan yang digelar dalam agenda Silaturrahim Nasional PB-KAMI PPNY, berlangsung di Komplek PPNY Ringan-Ringan Pakandangan Padang Pariaman, mengukuhkan Dr. Rahmat Tuangku Sulaiman, MM sebagai ketua umum periode 2022-2027.

Baca Juga : Berganti Nama, Ini Visi Besar PB KAMI PPNY

Pelantikan disaksikan Khalifah El-Imrani Syekh Zulhamdi Tuangku Kerajaan Nan Saliah, alumni dari berbagai angkatan dan para pimpinan cabang Pondok Pesantren Nurul Yaqin se-Kabupaten Padang Pariaman, mengusung tajuk “Manjalang Guru Untuk Keberkahan Ilmu”, berjalan khidmat.

Drs. Idarussalan Tuangku Sutan, dalam sambutannnya menegaskan, bahwa alumni Nurul Yaqin mesti memegang teguh apa yang sudah diajarkan oleh Abuya Syeikh H. Ali Imran Hasan.

Baca Juga : Hadiri Silatnas PB KAMI PPNY, Syekh Kerajaan Nan Shaliah Nasihati Bupati

Menurutnya, ada lima talenta yang harus dimiliki alumni Pondok Pesantren Nurul Yaqin, yaitu keilmuan khususnya kitab-kitab turast (kitab kuning), bertareqat satariyah, memiliki kemampuan berbisnis, cakap dalam berpolitik (berdakwah), dan kemampuan berorganisasi.

Ia melanjutkan, Semangat dan cita-cita Abuya adalah Pondok Pesantren Nurul Yaqin menjadi pesantren yang ada di seluruh Indonesia bahkan dunia. Cita-cita ini wajib dilaksanakan dan diwujudkan bersama.

Baca Juga : Jemaah Haji Sumbar Bersiap Manasik, Berikut List Namanya

“Alhamdulillah itu mulai terwujud dengan lahirnya cabang-cabang Nurul Yaqin sebanyak 30 cabang yang tersebar di Sumatera Barat. Untuk mewujudkan ini perlu ghiroh dan semangat kita bersama,” sambung alumni IPDN itu.

Dr. Rahmat Tuangku Sulaiman, MM dalam sambutannya menguraikan alasan berganti nama kepengurusan alumni menjadi PB-KAMI PPNY.

Baca Juga : Zeki Aliwardana Pimpin Alumni STIT-SB Pariaman

Ia menjelaskan, “makna pengurus besar menunjukan bahwa keluarga alumni Nurul Yaqin, punya komitmen besar untuk mewujudkan cita-cita besar pendiri Pondok Pesantren Nurul Yaqin”.

Menurutnya, alumni PPNY akan mengalami gelombang besar dalam gerakan dan pemikiran, ia menuturkan, “Akan muncul gerakan dan gelombang besar dari alumni Nurul Yaqin dari segi fikrah, Harakah dan ghirah ber-Nurul Yaqin”.

Baca Juga : Siap-siap ! Kemenag Butuh 192.008 PPPK Formasi Guru

Tuanku Rahmat menguraikan, fikrah Abuya Syeikh H. Ali Imran Hasan diterjemahkan dalam bentuk modernisasi pengelolaan pendidikan surau dalam manajemen pendidikan modern.

Hal tersebut menurutnya, diimplementasikan dengan menggunakan pendekatan baru, seperti sistem kelas, menggunakan meja dan kursi, bahkan menerima santri perempuan menjadi muridnya. padahal demikian belum lazim dalam dunia pendidikan surau.

Baca Juga : Kemenag Luncurkan Program Beasiswa 5000 Doktor

Alumnus Doktoral Universitas Negeri Bengkulu itu menambahkan, harakah Nurul Yaqin ditandai dengan semakin membesarnya pesantren dengan berdirinya 30 cabang pondok pesantren Nurul yaqin di Indonesia.

Katanya, “dengan qaedah Al muhafadzatul ‘alal qadimish Sholeh wal akhzu bil jadidil ashlah yang artinya menjaga nilai dan tradisi lama yang baik dan mengadopsi tradisi atau pendekatan baru yang lebih baik, Nurul Yaqin membuka diri dengan perkembangan dan kemajuan, maka Nurul Yaqin ingin terus bergerak maju”.

Baca Juga : Masyarakat Butuh Modal Usaha dan Biaya Pendidikan dari BAZNAS, Begini Persyaratannya

Ketua BAZNAS Padang Pariaman itu menambahkan, Penggunaan kata ‘KAMI Nurul Yaqin’, untuk peneguhan identitas dan spirit penyatuan alumni yang sudah tersebar di berbagai daerah.

“Inilah KAMI Nurul Yaqin yaitu keluarga alumni Nurul Yaqin, baik dilihat dari segi pemikiran, gerakan, spirit dan amaliyah, itulah yang menyatukan alumni yang tersebar di berbagai daerah dengan berbagai profesi”.

Baca Juga : Mulai Hari Ini Siaran TV Warga Sumbar akan Hilang, Begini Solusinya.

Dalam menjalankan kepemimpinannya, Tuangku Rahmat mengusug konsep transformasi kepemimpinan modern ala pesantren.

“Kita juga melakukan transformasi solidaritas mekanik ke solidaritas organik, artinya Nurul Yaqin akan menggunakan manajemen organisasi kepemimpinan yang modern dengan ditandai pembagian kerja dan kepemimpinan kolektif”.

Berikut struktur kepengurusan PB-KAMI PPNY periode 2022-2027 :

----