Padang,suaragerakan.com, GP Ansor adalah singkatan dari Gerakan Pemuda Ansor, yaitu organisasi kepemudaan di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU), salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Didirikan pada tahun 1934, Ansor berfokus pada kegiatan sosial, pendidikan, serta penguatan nilai-nilai keagamaan yang sesuai dengan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah.
Ansor memiliki sayap khusus bernama Barisan Ansor Serbaguna atau Banser, yang berperan dalam bidang keamanan, kedisiplinan, dan kegiatan kemanusiaan, serta kerap mendukung pemerintah dalam menjaga ketertiban dan perdamaian. Anggota Ansor tersebar di seluruh Indonesia dan aktif dalam mengadakan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pemuda Muslim, baik secara spiritual, intelektual, maupun sosial.
Di Sumatera Barat, Gerakan Pemuda Ansor berperan penting dalam memperkuat jaringan organisasi Nahdlatul Ulama (NU) di wilayah tersebut. Meskipun NU dan Ansor awalnya berkembang pesat di Pulau Jawa, GP Ansor di Sumatera Barat kini memiliki peran yang signifikan, terutama dalam memperkenalkan dan mengembangkan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah an-Nahdliyah di tengah masyarakat yang mayoritasnya menganut paham adat dan agama Islam dengan tradisi Minangkabau yang khas.
GP Ansor di Sumatera Barat aktif dalam kegiatan sosial-keagamaan dan mendukung berbagai program untuk pemberdayaan pemuda Muslim. Mereka juga ikut dalam kegiatan sosial kemasyarakatan seperti membantu penanganan bencana, pendidikan agama, pembinaan pemuda, dan dialog antarumat beragama. Banser, sayap militer Ansor, juga aktif membantu pemerintah daerah dan pihak kepolisian dalam menjaga keamanan, terutama dalam kegiatan-kegiatan besar atau upacara keagamaan di Sumatera Barat.
Selain itu, GP Ansor di Sumatera Barat turut berperan dalam menjaga persatuan dan kebhinekaan, dengan tetap menghormati kearifan lokal serta nilai-nilai budaya Minangkabau yang kaya, seperti Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” (adat bersendi syariat, syariat bersendi Al-Qur’an). Hal ini membuat GP Ansor dapat diterima baik oleh masyarakat dan menjadi bagian dari pembangunan karakter generasi muda di wilayah Sumatera Barat.
Seiring berjalannya waktu, tongkat estafet kepemimpinan Ansor di Sumatera Barat terus berganti. Setelah beberapa tahun menjabat sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Ansor Sumatera Barat, Dr. Rahmat, Tk. Sulaiman, mengakhiri masa baktinya dengan dilaksanakannya Konferensi Wilayah ke-XIII PW Ansor Sumbar sebagai bentuk pergantian kepemimpinan di tubuh PW Ansor Sumatera Barat itu sendiri.
Setelah berakhirnya laporan pertanggungjawaban PW Ansor Sumbar Periode 2020-2024, Dr.Rahmat, Tk. Sulaiman resmi demisioner dan meneruskan kepemimpinan kepada kader selanjutnya dalam sidang yang berlangsung pada Sabtu Sore (9/11) di Asrama Embarkasi Haji, Tabing, Kota Padang.
Chaydirul Yahya, Kader Ansor Sumatera Barat asal Padang Pariaman terpilih secara aklamasi sebagai Nahkoda baru yang akan memimpin PW Ansor Sumatera Barat beberapa tahun yang akan datang.
Dilansir dari suhanews.co.id menjelaskan bahwa Dalam sambutannya, sebelum ditetapkan dan diputuskan sebagai Ketua PW GP Ansor Sumbar terpilih oleh pimpinan sidang, Ia mengemukakan visi dan misinya terkait rencana perkembangan kaderisasi Ansor di Sumatera Barat beberapa tahun kedepan. Selain itu, ia menyatakan siap untuk menerima mandat yang telah diberikan organisasi kepadanya dan dirinya berjanji akan mewakafkan hidupnya untuk GP Ansor.
Dalam Pemaparan Visi dan Misinya, Chaydirul Yahya menjelaskan bahwa pentingnya aktualisasi kemandirian organisasi berdasarkan landasan nilai-nilai Aswaja di Sumatera Barat. Hal itu dalam kemudian dalam organisasi menjadi sangat penting.
Semoga dengan terpilihnya Nahkoda baru yang memimpin PW Ansor Sumatera Barat dapat terus mengembangkan paham Ahlussunnah wal Jama’ah di tengah kehidupan pemuda Sumatera Barat sehingga menciptakan pemuda yang agamais, toleran dan menghargai kebhinekaan yang ada du Sumbar.