Ketua GP Ansor Sumbar Ajak Kader Mengabdi Tanpa Batas Usia dan Waktu

Foto Rahmat Tuangku Sulaiman saat memberikan sambutan pada peringatan Harlah ke 88 Ansor Padang Pariaman

Padang Pariaman | SuaraGerakan – Peringati Hari Lahir (Harlah) ke- 88 Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Padang Pariaman buka bersama dengan santri Pondok Pesantren Bustanul Yaqin, Pungguang Kasiak, Minggu, (24/4).

Ketua PC GP Ansor Padang Pariaman Alva Anwar, bertekad menjadikan peringatan Harlah ke 88 sebagai momentum peningkatan loyalitas dan kecintaan kader terhadap ulama dan NKRI.

Baca Juga : Ansor Padang Pariaman Peringati Harlah Ke-88 dan Nuzul Qur’an

“Kita harapkan dengan momentum peringatan Harlah ini dapat melahirkan kader – kader yang siap berkhidmat tanpa batas untuk organisai, ulama, dan NKRI. Terutama untuk pembangunan daerah,” tutur Alva dalam sambutannya.

Kata Alva, GP Ansor harus konsisten menegakkan ajaran islam berhaluan Ahlussunnah Wal Jama’ah, mengedepankan toleransi dan keadilan.

Baca Juga : Ansor Dorong Polri Konfirmasi Data NII Sumbar

“Sebagai masa depan NU, kader ansor harus mampu menegakkan nilai – nilai keislaman aswaja”, kata Alva.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua PW GP Ansor Sumatera Barat Rahmat Tuangku Sulaiman. Ketua PCNU Padang Pariaman, DR. Zainal Tk Mudo dan Penasehat GP Ansor Padang Pariaman, Armaidi Tanjung.

Rahmat Tuangku Sulaiman, mengapresiasi Ansor Padang Pariaman yang melaksanakan agenda organisasi di Pondok Pesantren, sebagai ajang sosialisasi eksistensi Ansor kepada santri.

Baca Juga : Ansor Dharmasraya – Densus 88 Bahas Teroris NII

Katanya, “roh dari organisasi Ansor adalah pesantren, apalagi di Padang Pariaman basisnya pesantren, Setidaknya tercatat dalam sejarah bahwa di pesantrennya ada kegiatan Ansor”.

Tuanku Rahmat dalam sambutannnya menegaskan, rumusan tema “Khidmat tanpa batas” pada peringatan Harlah ke-88 GP Ansor sebagai isyarat pengabdian kader Ansor tanpa batasi oleh usia dan waktu.

Baca Juga : Ansor Sumbar Apresiasi Permohonan Maaf DPRD Bukittinggi

“Pengabdian kader Ansor tidak memiliki batasan usia dan waktu. Seberapa pun tua usianya, jika masih memiiki kekuatan, dalam diri kader Ansor tidak boleh ada kata berhenti maupun pensiun untuk mengabdi,” jelas Tuangku Rahmat.

Tuangku Rahmat menambahkan, bahwa kunci ‘berkhidmat tanpa batas’ adalah ikhlas dan selalu mendekatkan diri kepada Ulama.

Baca Juga :

“Ketika kita aktif di Ansor, tak lain dan tak bukan tujuannya untuk menjadi santrinya Kyai Hasyim Asy’ari, berkhidmat, mengabdi tanpa batas untuk mendekatkan diri kepada ulama yang selalu dekat dengan Allah,” kata Tuangku Rahmat.

“Marilah kita doakan kepada Allah SWT, semoga pada momentum Harlah tahun ini, GP Ansor tetap eksis dalam menjaga ulama, NKRI dan menjaga para santri dengan tradisinya,” harap Tuangku Rahmat. (ra)

----