Menimbang Kaum “Mancaliak Bulan”

Sebagai Miniatur Moderasi Beragama di Sumatera Barat

Foto Nofri Andy.N, MA. Hum, Direktur LH Institute dan Dosen IAIN Bukittinggi, penulis Opini dengan judul " Menimbang Kaum "Mancaliak Bulan", sebagai Miniatur Moderasi Beragama di Sumatera Barat".

Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah mengeluarkan maklumat No. 1/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan 1443 H, jatuh pada Sabtu 2 April 2022, dengan metode hisab “wujudul hilal”.

Begitu juga dengan Pemerintah melalui Sidang Isbat pada Jum’at 1 April 2022 kemarin, memutuskan bahwa Awal Ramadhan 1443 H jatuh pada Minggu 3 April 2022, dengan Illat bahwa tim rukyat hilal tidak berhasil melihat hilal pada 101 lokasi pemantauan, sehingga menggenapkan bilangan bulan syakban menjadi 30 hari. Metode ini menggabungkan antara hisab dan rukyat.

Baca Juga : Imsakiyah Ramadhan 2022 Wilayah Sumatera Barat

Masyarakat tradisional di Sumatera Barat atau kelompok “mancaliak bulan” juga menerapkan metode “rukyatul hilal” atau melihat bulan dengan mata telanjang. Fenomena ini telah berlangsung lama serta keberadaanya tersebar luas di berbagai Kabupaten Kota di Sumatera Barat.

Proses “mancaliak bulan” tidak hanya fokus pada penentuan awal Ramadhan saja, namun terlebih dahulu menghitung kapan jatuhnya awal Syakban, sehingga apabila usia bulan sya’ban telah mencapai 29 hari maka tim akan melakukan prosesi “mancaliak bulan”.

Menurut Catatan Penulis, Cara menghisab awal syakban pada tahun ini (2022. red) merujuk pada “Tabel Bilangan Taqwim” yang lazim digunakan masyarakat Tariqat Syatariyah, sebagai berikut :  huruf tahun Za ( ز ) dengan titik 7, sedangkan huruf bulan syakban dal  ( د ) dengan titik 4. setelah dijumlahkan menjadi 11.

----