Pariwisata Konsep CBT Solusi Jitu Tingkatkan Perekonomian Masyarakat Lokal

Oleh : Dedi Ferdian (Pokdarwis Ulakan/Wali Korong Gantiang Tangah Padang/ Kader PMII Kota Padang)

Opini, suaragerakan.com, Pariwisata adalah kegiatan perjalanan atau kunjungan yang dilakukan oleh individu atau kelompok ke tempat-tempat tertentu dengan tujuan rekreasi, eksplorasi budaya, edukasi, atau relaksasi. Pariwisata melibatkan berbagai aktivitas seperti berkunjung ke destinasi wisata, menikmati keindahan alam, mempelajari tradisi dan budaya lokal, dan merasakan pengalaman unik yang ditawarkan oleh suatu daerah atau negara.

Selain sebagai sarana hiburan, pariwisata juga memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara atau daerah, karena sektor ini dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan daerah, serta memperkenalkan kekayaan budaya dan alam suatu wilayah kepada dunia.

Pariwisata memiliki banyak manfaat, di antaranya:
  • Pertumbuhan ekonomi
    Pariwisata dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu daerah atau negara, melalui peningkatan pendapatan, peluang usaha, dan kesempatan kerja.
  • Kesejahteraan masyarakat
    Pariwisata dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, baik melalui peningkatan pendapatan maupun kesempatan kerja. 
  • Pelestarian lingkungan
    Pariwisata dapat membantu melestarikan lingkungan alam, seperti dengan menciptakan taman dan cagar alam, serta meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan. 
  • Pelestarian budaya
    Pariwisata dapat membantu melestarikan dan memajukan kebudayaan setempat, seperti seni budaya tradisional, bangunan, dan peninggalan bersejarah. 
  • Promosi produk lokal
    Pariwisata dapat menjadi sarana untuk mempromosikan dan menjual produk lokal, sehingga meningkatkan pendapatan bagi pelaku usaha lokal. 
  • Pengurangan stres
    Berwisata di alam terbuka dapat mengurangi tingkat stres dan meningkatkan konsentrasi.
Untuk mengoptimalkan peran pariwisata, pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha perlu bersinergi. Salah satunya membentuk pariwisata yang berbasis masyarakat yang dikenal dengan Community Based Tourism (CBT). 

Wisata berbasis masyarakat (Community-Based Tourism atau CBT) adalah jenis pariwisata yang dikelola dan dikembangkan oleh masyarakat setempat, dengan tujuan untuk melibatkan warga lokal dalam semua aspek pengelolaan wisata, dari perencanaan hingga operasional. Konsep ini mengutamakan keberlanjutan lingkungan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta pelestarian budaya dan tradisi lokal.

Beberapa karakteristik utama wisata berbasis masyarakat adalah:

  1. Keterlibatan Aktif Masyarakat: Masyarakat lokal memegang peran penting dalam pengelolaan wisata, baik dari segi operasional, pemasaran, hingga pengambilan keputusan.
  2. Keberlanjutan Lingkungan: Wisata berbasis masyarakat biasanya menerapkan praktik ramah lingkungan untuk menjaga kelestarian alam.
  3. Pemberdayaan Ekonomi Lokal: Wisatawan didorong untuk mengonsumsi produk dan jasa lokal, yang dapat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.
  4. Pelestarian Budaya: Aktivitas wisata sering kali mencakup pengalaman budaya, seperti seni, kerajinan tangan, upacara tradisional, atau makanan lokal. Ini membantu melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya setempat.
  5. Pengembangan Kapasitas Masyarakat: Dalam prosesnya, masyarakat memperoleh pelatihan dan keterampilan baru, seperti bahasa asing, keterampilan manajemen, dan pemasaran.

Contoh wisata berbasis masyarakat di Indonesia adalah Desa Wisata Penglipuran di Bali, Desa Nglanggeran di Yogyakarta, dan Desa Sade di Lombok. Melalui CBT, wisatawan tidak hanya mendapatkan pengalaman autentik, tetapi juga berkontribusi langsung pada kesejahteraan dan pelestarian budaya masyarakat setempat. Jika sistem CBT ini diterapkan di Sumatera Barat, maka akan melahirkan sebuah destinasi wisata yang akan mampu mengangkat perekonomian masyarakat dan juga pendapatan dari Provinsi dan daerah itu sendiri. _sm

Penulis: Dedi FerdianEditor: Syahrul Mubarak
----