Opini, suaragerakan.com, PMII merupakan pengkaderan yang ideal bagi mahasiswa nahdiliyyin, sehingganya banyak orang-orang yang sudah berproses di wadah ini memiliki semangat juang seperti perjuangan para ulama Nahdhatul Ulama, namun di antara pengkaderan-pengkaderan yang bersifat mendidik dan memperbanyak kuantitas wadah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ini tidak lepas dari kepentingan sebuah kelompok bahkan pribadi, dengan menggunakan akses PMII, internal struktural, hubungan Senior-Junior merupakan pelaku dasar dalam penyakit ini, tentu akan memberikan dampak buruk bagi generasi penerus dan citra PMII kedepan.
Sejatinya Organisasi PMII ini melahirkan para kader yang bersifat mu’takid(Pengikut), Mujtahid(pejuang), dan mujahid(pelopor), namun sangat disayangkan sekali dengan penyakit “kepentingan” ini mengkotori kaderisasi sehingga muncullah sebuah tulisan “Dari ranah rayon sampai komisariat merupakan ranah yang bersih akan kaderisasi namun jika dari kepengurusan pengurus cabang sampai keatas merupakan ranah kepentingan”. Tentu memunculkan Pro-Kontra dikalangan masyarakat PMII, sebab tidak semua kader akan berdikari di ranah struktural.
Berbicara kaderisasi tentu sangatlah penting bagi sebuah organisasi yang bergerak di ranah pergerakan mahasiswa, apalagi organisasi kepemudaan mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia(PMII) ini, tentu sangat diperhatikan sekali kaderisasi-kaderisasi guna melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan di masa yang akan datang, tentunya antara kaderisasi dan kepentingan tidak dapat dicampur-adukkan karena akan merusak generasi baru yang terfokus mengurus kaderisasi, namun realitanya semua peran itu diterobos semua oleh para kader-kader dengan alasan minimnya massa dan dengan tawaran yang menggiurkan juga, tentu membuat para kader terobsesi banyak akan kepentingan ini bahkan sekelas rayon pun ikut campur perihal kepentingan yang ada dicabang karena akses senior-junior yang dekat bahkan dengan senior-senior yang sudah memfokuskan dirinya ke partai politik.
Jika hanya menyambung silaturahmi semata antara senior-junior dirasa tidak mengapa, namun sangat prihatinnya sang junior malah terobsesi meminta-minta proyek yang tidak seharusnya dengan posisi mereka saat ini, hal ini perlu ditanggulanggi dengan serius oleh pengurus dan para kader-kader perbedaan antara meminta-minta dengan kerja sama mengingat didalam pagarnya organisasi PMII ini yaitu AD/ART dan Peraturan Organisasi melarang keras keterlibatan dengan Partai Politik diharap para dengan cermat dan cerdas kembali mengulik peraturan yang ada di PMII ini.
Oleh: Muhammad Yusri