banner 728x400

PMII Radikal Wasathiyyah Luncurkan Buku “Islam, Otoritas, dan Gender” dalam Momentum Halal Bi Halal

IMG 20250420 WA0022
IMG 20250420 WA0022

Padang, suaragerakan.com–Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Radikal Wasathiyyah Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Imam Bonjol Padang menggelar kegiatan silaturrahmi dan halal bi halal yang dirangkaikan dengan launching dan bedah buku berjudul “Islam, Otoritas, dan Gender”. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 19 April 2025, di Pondok Pesantren Ihdinassirotol Mustaqim, Pasie Jambak, Kota Padang.

Ketua Rayon Radikal Wasathiyyah, Agusman Efendri, mengatakan bahwa kegiatan tersebut digelar sebagai bentuk penguatan ukhuwah dan sinergi antar kader PMII, khususnya di lingkungan Rayon Radikal Wasathiyyah. “Momentum ini menjadi ruang konsolidasi sekaligus refleksi gerakan keislaman dan keilmuan dalam bingkai silaturrahmi,” ujarnya.Peluncuran buku “Islam, Otoritas, dan Gender” menjadi sorotan utama dalam rangkaian kegiatan. Buku tersebut ditulis oleh Majelis Pembina Rayon, yaitu Abdurrahman Ahady, Yoga Pratama, dan Rasyid Alhafizh serta kolaborasi dengan tiga orang kader PMII Radikal Wasathiyyah: Irpan Saputra, Yuti Murni, M.A. Alfarabi.

Abdurrahman Ahady dalam paparannya menjelaskan bahwa buku ini merupakan respon kritis terhadap tiga pilar penting dalam wacana keislaman: cara memahami Islam secara kontekstual, membaca ulang otoritas keagamaan dan sosial, serta memperjuangkan nilai-nilai keadilan gender yang membumi. “Buku ini tidak hadir sebagai jawaban final, melainkan sebagai tawaran gagasan dan pembacaan ulang dari perspektif kader pergerakan,” tegasnya.

Sementara itu, Yoga Pratama menekankan bahwa buku ini lahir dari keresahan dan dinamika diskusi panjang yang melibatkan berbagai pengalaman lapangan kader. “Kita harus terbiasa mempertanyakan dan tidak sekadar menerima keadaan. Buku ini adalah salah satu bentuk keberanian itu,” ungkapnya.

Penulis sekaligus editor buku ini, Rasyid Alhafizh, menambahkan bahwa kegiatan bedah buku juga menjadi media untuk menyerap masukan dan memperkaya isi sebelum buku resmi diterbitkan. “Diskusi ini penting untuk menyempurnakan substansi buku, agar lebih tajam dan relevan,” ujarnya.

Ketua PK PMII UIN Imam Bonjol Padang, Robi Suhendra, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif PMII Radikal Wasathiyyah. Ia menyebut kegiatan tersebut sebagai langkah progresif yang patut menjadi inspirasi bagi rayon lainnya. “Ini gebrakan langka dan penting. PMII perlu lebih sering tampil dengan gagasan, bukan hanya aksi. Budaya literasi harus terus hidup di tubuh pergerakan,” tuturnya.

Acara ditutup dengan makan bersama sebagai simbol kebersamaan dan kekompakan antar kader. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa gerakan intelektual dan spiritual dapat berjalan seiring sebagai ruh dari pergerakan mahasiswa Islam. (**)

Penulis: Abdurrahman AhadyEditor: Syahrul Mubarak
----