Padang, suaragerakan.com, Pedagang Es Teh, Sunhaji mendadak meminta Presiden Prabowo Subianto menolak pengunduran diri Gus Miftah. Sambil usaha mengeluarkan air mata, Sunhaji mengatakan telah memaafkan Gus Miftah yang dilontarkan pada acara sholawatan di lapangan drh soepardi, Sawitan, Mungkid, Kabupaten magelang beberapa hari lalu.
Meski awalnya sunhaji mengaku kecewa dan sakit hati, namun sunhaji mendadak meminta maaf sekaligus meminta Gus Miftah tak mengundurkan dirinya sebagai Utusan Khusus Presiden dalam Bidang kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. “saya menyayangkan kepada Gus Miftah mundur dari kabinet, saya sudah memaafkan Gus Miftah dan saling memaafkan saya memohon kepada Bapak Prabowo untuk menolak pengunduran diri Gus Miftah” Sunhaji sambil terus berusaha mengeluarkan air mata.
Setelah mendapatkan semua itu, Sunhaji kini meminta Presiden Prabowo Subianto untuk menolak prngunduran diri Gus Miftah. Sayangnya, Presiden Prabowo Subianto juga sudah mengapresiasi keputusan Gus Miftah untuk mundur.
Namun, Gus Miftah beberapa kali terekam melontarkan kata kasar terhadap masyarakat, mulai dari Sunhaji sampai seniman senior Yati Pesek. Dimana legendaris Yati pesek setelah memendam luka, Yati pesek kini meluapkan perasaan yang selama ini disimpannya, namun yati mengungkapkan meskipun hatinya sangat terluka, ia memilih untuk tetap diam dan tidak mengungkapkan selama ini.
Presiden Prabowo Subianto sangat menghormati pedagang dan rakyat kecil, Presiden Prabowo Subianto berharap agar kejadian ini menjadi pelajaran bagi jajaran pemerintah agar hati-hati bersikap.
Sunhaji warga Dusun Gesari, Desa Banyusari, Grabag, Magelang ini sudah mendapatkan banyak sekali donasi dari berbagai pihak. Mulai dari uang tunai sampai ratusan juta dan sekaligus diberangkatkan umroh oleh Gus Miftah, sempat temui dan peluk Gus Miftah.
Sunhaji Es Teh yang viral seusai dihina oleh Gus Miftah, akhirnya diberangkatkan umrah, begitu pula dengan Gus Miftah yang ikut menangis dan memeluk dan mengantarkan Sunhaji sekeluarga untuk berangkat ibadah umrah.
Berita Jurnalistik UAS oleh :
Wafiq Nabiya, Mahasiswa Komisi Penyiaran Islam (KPI) , Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Imam Bonjol Padang
